Balik ke Palembang

Cerita ini saya awali, ketika teman kami Malyadi Lubai menghungi saya via telepon seluler. Saat itu waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB hari Jum’at tanggal 22 Juli 2010. Saya sedang berada didepan monitor Dekstop tempat aku bekerja yaitu Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Lampung, mengetik pembagian tugas pelaksana Bidang Pelaksanaan Anggaran.

Teman kami Malyadi Lubai mengundang saya berserta isteri ke Palembang, dalam rangka menghadiri resepsi pernikahan anak Kanda Hi. Wirdani. Tidak lama kemudian telepon seluler saya berdering kembali, setelah saya angkat ada suara seberang sana dari teman kami Zikriyadi Lubai yang mengajak untuk berangkat ke Palembang pada malam Minggu tanggal 22 Juli 2010. Saya sepakat dengan teman kami, akan berangkat bersama-sama dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Sebenarnya perutku belum terlalu lapar, tapi sadar jadwal kami berangkat pukul 19.30 dari kota Bandar Lampung, ya terpaksa saya dan isteri harus memajukan jadwal untuk mengisi perut dulu supaya nanti tidak kelaparan di perjalanan. Tepat pukul 20.00 WIB kami berempat terdiri dari : Zikriyadi Lubai dan Isteri duduk didepan dan saya dan isteri dibagian tengah, segera meluncur menuju ke kota Palembang.

Sepanjang perjalanan dari Kota Bandar Lampung  menuju Palembang, saya melihat pemandangan yang indah. Kerlap kerlip lampu kendaraan dan sinar bulan purnama yang terang membuat perjalanan ini sangat menyenangkan. Saya mengagum keindahan alam yang kami lihat, selama perjalanan. Sungguh Maha Agung Robb telah mencipta ini semua.

Sampai di Kota Batu Raja

Setelah menempuh perjalanan selama 5 jam, saat itu waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB kami sampai di Batu Raja. Kota ini dihuni mayoritas dari suku Ogan. Kami mampir ke rumah orang tua Zikriyadi Lubai, yang merupakan juga mertua dari saudara sepupu saya Milnan bin Daud. Dalam bahasa Lubai saya menyapa orang tua Zikriyadi Lubai dengan sebutan Nemisan.

Malam telah larut, suara manusia sudah tidak terdengar lagi. Ingin rasanya saya langsung tertidur pulas. Kami beristirahat di rumah Nemisan, selama 1 jam lamanya dan tepat pukul 3 WIB kami melanjutkan perjalan menuju kota Palembang.

Sampai di Kota Palembang

Hari Sabtu tanggal 23 Juli 2010 pukul 06.30 WIB kami sampai di kota Palembang. Cuaca cerah, secerah hati kami. Teman kami Zikriyadi Lubai membawa kendaraan menuju tempat penginapan kami ke Ratu Agung Hotel didekat Lorong Bunggaran kota Palembang. Disana teman kami Malyadi  telah menunggu kedatangan di depan gerbang penginapan Ratu Agung Gotel, tepat pukul 07.00 WIB kami chek in…

Perjumpaan dengan sanak saudara

Ibu saya dan ibu Kanda Hi. Wirdani merupa saudara nenek kakak beradik. Setelah menempuh waktu beberapa menit dari tempat kami menginap kami sampai kerumah Kanda Hi. Wirdani. Disana telah berkumpul sanak saudara yang datang dari beberapa kota. Ada yang datang dari Bandung, dari Prabumulih dan sebagainya.

Kedatangan kami berempat disambut dengan hangat, dalam suasana kegembiraan. Dalam pertemuan dengan sanak saudara dirumah Kanda Hi. Wirdani, terangkai kata-kata indah antara isteri saya dan sanak kami yang datang dari wilayah Lubai. Laksana sang pujanga untaian kata-kata keluar dengan lancar tanpa hambatan. Kata demi kata meluncur begitu indah, enak untuk didengar dan penuh dengan canda, terangkai kata harapan yang mulia, harapan bersama untuk membangun tali silaturrahim keluarga yang telah jauh ini menjadi lebih dekat kembali, begitulah arah kata-kata itu…

Cerita ini saya cukupkan  disini, sesungguhnya sangat banyak untaian kata-kata yang ingin saya tulis disini. Tapi mengingat adat istidat Lubai, rasanya tidak pantas untuk saya tuliskan secara lengkap disini…

Akhir cerita, saya memanjatkan doa kepada Allah SWT :

Allahumma ya Allah,Ya Arhamarohimiin….

Ya Allah, kami manusia hanya berencana namun Engkau jualah yang akan menentukan hasil-Nya, Ya Allah, karena ketidak berdayanya kami sebagai insan yang lemah dan kekurangan pengetahuan yang kami miliki,

Kami bermohon kepada Engkau Ya Kholiq, Ya Hayyu, Ya Qoyyum,  Ya Aziz, Allah Yang Maha Mencipta, Allah Yang Maha Hidup, Allah Yang Maha  Kekal, Allah Yang Maha Perkasa, tuntunlah hati dan pemikiran kami kepada satu pilihan yang terbaik menurut ilmu Engkau ya Allah,

Kami bermohon di ijabah segala doa kami dan diberikanlah kemudahan kepada kedua keluarga kami ini, sampaikan segala niat dihati kami, hilangkan segala aral rintangan yang ada, tautkan kasih dan sayang antar kami sanak saudara, khusus anak-anak kami ya Allah, ya Mujibassa’ilin… Amin… Amin…

Demikian, cerita Balik ke Palembang sampai disini…

Tinggalkan komentar